Ruang Senja,
Senja yang indah, senja yang membisikiku tentang
bagaimana aku harus mengungkapkan perasaan ku, dan bagaimana aku menceritakan
kisahku
dengan kata-kata yang hanya aku dan senja yang
mengerti.
Ini kisahku, sepenggal cerita tentang aku dan dunia ku
yang tak ingin ku ungkap dengan jelas namun perlu aku tegaskan kepada diriku.
“Setiap sudut punya pandangannya masing-masing
Dan Setiap pandangan punya batasannya sendiri.
Setiap ruang memang harus diisi, dan setiap pilihan
harus ada yang memilih.
Aku dan kamu
Kita punya sudut pandang dan pilihan yang berbeda,
kita juga punya cara yang berbeda dalam memandang dan memilih suatu hal, tapi
bukan berarti salah satu dari kita itu salah. Karena setiap jalan punya penggunanya
sendiri.”
“Teruntuk kalian yang tak tergambarkan
Aku memang berbeda, aku bukan dia yang cantik, dia
yang humble, dia yang pintar, dia yang istimewa, dia yang selalu tertawa, dia
yang pekeja keras, dia yang baik, dia yang unik, aku bukan mereka. Diruang itu Tidak pernah ada yang memandang kelebihanku “mungkin
aku tak punya”, tidak pernah ada yang memandang kearahku saat aku sedang ingin
ditemani “mungkin aku tidak cukup mencuri perhatian” Entahlah keinginan ku
hanya 1 aku ingin sedekat mereka dengan kalian. Mungkin ini hanya perasaan ku,
mungkin ini salah ku, aku yang terlalu sering merasa canggung untuk mendekatkan
diri dengan kalian, tapi ketahuilah aku ingin”
“Sulit? Belajar, capek ? istirahat nanti lanjut lagi. bodoamat
jatuh asalkan masih ingat untuk bangkit, gakpapa ngeluh asalkan tidak berhenti,
terserah mau dinilai seperti apa asalkan berjalan dijalan yang seharusnya.
Dear myself :
Jangan cengeng, jangan
gampang menyerah, putus asa, dan berkecil hati. Jimbaran Keras!!!’’
Terimakasi senja, kau telah setia mendengarkan rengekanku, terimakasi untuk selalu datanglagi dan lagi :)
Comments
Post a Comment