Ini tentang seorang perempuan,
yang setiap malam mimpi indahnya terasa buruk namun tetap tidak mau bangun dari tidurnya kaena ada kamu didalam mimpinya.
yang ingin bercerita lagi dengan mu, mengobrol panjang hingga subuh melupakan malam, namun sekarang untuk menyapa saja bibirnya begitu kelu, mengirim text pun bukan lagi hal yang mudah setelah melihat sikap dingin mu.
yang setelah sekian lama masih mengharapkanmu namun harus ditampar oleh kenyataan bahwa usaha keraspun tidak akan membawanya pada mu dan bahkan hanya akan semakin menjauhkanya dari mu.
Ia ingin berjalan-jalan lagi bersamamu namun jangankan untuk itu, berdiri disebelahmu saja ia tidak cukup berani, ia takut ketahuan masih menyimpan perasaan padamu yang hanya menganggapnya teman biasa.
Seseorang memberitahuanya "Hati yang terluka adalah hati yang pernah dicintai" namun dia bingung siapa yang melukainya? karena kini ia sadar bahwa dirinya tidak pernah dicintai.
Kembali ditampar kenyataan bahwa ia terluka karena harapan dan anganan-angannya sendiri yang pernah mensalah artikan sikap baik mu padanya dan merasa bahwa dirinya sepesial dimatamu.
Kamu tau? sebenarnya ia pun sangat ingin bersikap biasa saja padamu. namun hatinya terlanjur melewati batas, yang kemudian mulai terluka oleh perasaannya sendiri.
Ia pernah ingin mejelaskan perasaannya padamu, ia juga pernah menjadi ramaja alay yang meberimu kode dengan potongan lirik lagu di akun sosial medianya, ia pernah begitu mengexpose perasaannya padamu melalui status status galau yang ia buat ditengah kebimbangan hatinya, ia pernah begitu penasaran apakah kamu melihat storynya hari ini atau tidak, seakan-akan ingin memamerkan kehidupannya yang baik-baik saja tanpamu meski tidak begitu 100% pada kenyataannya, ia juga pernah begitu bersemangat ketika membuka sosial media dan melihat update darimu, ia tidak bisa menanyakannya namun ia selalu ingin tau kabar mu melalui sosial mediamu.
Setiap hari selalu hanya mengulang-ulang hal yang sama membuatnya mulai berpikir ini adalah percuma, ini hanya melelahkan hatinya sendiri.
Kini ia memilih diam tanpa pergerakan, ia sadar bahwa memang ada hal yang tidak bisa ia gapai, memang seseorang hadir dalam hidup tidak tidak selalu untuk menetap, sebagian hanya singgah dan memberi pelajaran les beberapa saat lalu pergi lagi ketempat lain atau bahkan pergi kerumahnya dan menetap.
Ia sudah tidak ingin mempertahannkan perasaannya sendirian, kini ia berusaha menahan diri hingga akhirnya tau diri.
#see on next chapter dari sudut pandang yang berbeda.
Comments
Post a Comment