Hari ini aku mendengar kisah
tentang dia yang melupakan ku
Tentang hati yang pernah
selembut sutra lalu sekeras batu
Tentang persahabatan yang
pernah sedekat ibu jari dan telunjuk
Tentang rasa yang kuakui
keberadaannya lalu terabaikan
Bagai mimpi di musim panas…
Semuanya berlalu, tidak ada
yang menetap
Lelah…
Aku lelah berlari mengejar
kamu
Teruntuk hati yang pernah
membeku
Yang kululuhkan dengan sebuah ketulusan
Kukira itu awal yang baru,
ternyata sama saja
Sedih enggan berlalu dariku
untuk kamu
Aku mengiklaskan, mencoba lupakan setiap detik bersamamu
Memulai awal baru dan
mengabaikanmu wahai sang pemberi rasa sakit
Kini hatiku yang membatu, tak
ingin lagi memaafkanmu
Aku menyerah merayumu, ah sudahlah…
Pernah terpikir untuk
mengulang hal indah itu bersamamu
Kemudian pikiran itu musnah
dan sirnah
Seakan tak kulihat lagi
harapan bersamamu
Gelap, seperti malam ketika
bulan tertutup awan pekat
Izinkan aku untuk menyampaikan
pesan ku untukmu
Pesan yang kubuat saat pertama
aku terpikirkan untuk mengiklaskan mu
“Jika memang tidak bisa
diulang, setidaknya masih bisa dikenang. Jangan terlalu dipikirkan, jangan juga
dilupakan, tetap berjalan dijalan yang telah kau tentukan. Tidak akan ada yang
memaksakan keadaan, Karena akupun tak berharap lebih pada kenyataan”
-Terimakasi-
Comments
Post a Comment