Skip to main content

Aku, Kamu, Kamu, dan kamu


Selamat Malam dunia,
Malam yang indah di bawah lampu Neon yang terang  ini aku teguhkan hatiku
Di dalam surga kecil ukuran 3x4 milikku ini aku proklamasikan aku yang baru.
aku dengan sejuta egoku yang ingin menjadi lebih baik
aku dengan keras kepalaku yang sudah tak ingin memaksakan keadaan
aku dengan sikap kekanak-kanakanku yang ingin lebih mengerti diriku sendiri.
Aku dengan diriku yang ingin menjalani semuanya dengan senyum di pipi bakpau ku….
“Apaan sih lu? Mau nulis apa ngelawak?”

Terimakasi telah memberiku tawa di malam hari dan memberiku luka dipagi hari,
sesaat setelah aku bangun.
Ternyata kamu hanyalah mimpi.
Mimpi yang entah indah atau buruk,
Mimpi yang menyadarkanku akan banyak hal.

Malam itu semuanya bermula,
Chatting dengan seorang laki-laki dengan senyum manis namum dingin
Seseorang yang membuatku merasa nyaman yang awalnya hanya aku anggap teman lalu berharap lebih
Seorang laki-laki yang tanpa ia sadari berhasil membuatku tersenyum, bangun dan melangkah saat aku harus terjatuh karena kehilangan seseorang yang telah lama ada di hatiku
Seorang laki-laki yang dengan mudahnya mencuri hatiku yang sedang hancur, rasanya begitu menyenangkan.
Seseorang yang mengajakku melihat indahnya kuasa tuhan di pagi hari di tengah pantai yang sering kali dijadikan tempat untuk mengabadikan cinta oleh orang-orang.
Ya, disana juga aku mengabadikan moment pertama kalinya seseorang membuatku bungkam dengan sentuhanya yang begitu lembut.
Namun sayang, ternyata dia hanyalah tokoh dalam mimpi yang hadir di tidurku beberapa bulan terakhir…
Awalnya aku ragu, apakah hubungan ini akan berhasil ?
Aku tau ada begitu banyak hal yang tak mendukung kita untuk bersama meskipun hanya didalam mimpi
Hingga suatu ketika aku mempertanyakan mimpi ini, dan tak lagi ingin memimpikannya

Hari demi hari berlalu, banyak yang datang dan pergi dalam hidupku
Entah seperti hatiku  tak bisa menerima kehadiran siapapun
Dan aku mulai merindukan mimpiku yang terlihat jauh lebih indah dari kenyataan
Mungkin aku terkesan begitu kejam kepada mereka yang perlahan aku usir pergi dari hari-hariku
Tetapi bagiku aku cukup bijaksana kepada diriku sendiri untuk tidak memaksakan hatiku jatuh pada seseorang yang sama sekali tidak mempunyai ruang di hati dan hari-hariku.
Karena memang semua ruang sudah penuh terisi oleh sebuah mimpi yang akupun tak tau akankah seseorang seperti dia menghampiriku dalam kenyataan nantinya.
Egoiskah aku pada mereka?

#Perkenalkan temanku, teman bercerita ku

Namanya Rida, si periang yang hidupnya santuy, menjalani hari-hari dengan haha hihi namun jika kamu ajak dia ngobrl lebih jauh lagi tentang kehidupan, widihhh Mario teguh lewat.
Pernah sekali dia menjadi orang asing bagiku, saat itu kami sibuk mengurus Proker organisasi dan dia seperti ayam yang siap dipotong kapan saja saking stressnya wkwkw…. “Ledekku saat itu”
Tapi tenang, sekarang dia sudah kembali normal kok, meskipun kelakuannya tak pernah normal hahaa,,,, ya itulah dia saat dia berlaku normal bagiku dia tidak normal^^
Pakar percintaan yang sering kali memberiku pandangan yang berbeda tentang organisasi, laki-laki, cara bersikap, dan percintan pastinya.
Dia yang ku ajak bercerita tantang setiap orang yang mencoba mendekatiku,
Dia yang selalu memarahiku saat aku berkata bahwa “ah rasanya aku gak cocok sama orang ini” “Aku muak, chatnya gak aku bales lagi” “Aku sudah jujur sama dia dari awal bahwa aku gak suka sama dia” “Dia sudah aku usir perlahan” “kok gak nemu yang sewah dia yang ada dimimpiku?”

Ya begitulah keadaanya, teman ku yang satu ini sering kali memintaku untuk mencoba membuka hati untuk orang baru dan dia sering kali berkata bahwa “ Orang ini jauh lebih pantas dapetin kamu, lihat perjuangan dia! Seseorang yang ada di dalam mimpimu sama sekali tidak ada apa-apanya, berhenti memikirkan dia dan jangan berharap memimpikannya lagi”

Baik kataku….
Saat itu aku mencoba mengikuti apa yang temanku minta, yah setelah di pikir-pikir apa yang dia bilang itu ada benarnya, buat apa menutup diri hanya karena seseorang dalam halayan dan mengabaikan kenyataan. Doh kehidupan berjalan didunia nyata kan.
Namun, tidak semudah itu ferguso
Rasanya berat dan susah sekali untuk membuka hati lagi
Entah, seseorang yang hadir tak pernah lebih baik dari dia yang ada didalam mimpiku
Semakin aku berkelanan dan dekat dengan orang baru, semakin aku sadar bahwa memang sosok seperti dia yang aku perlukan dan aku mau, bukan seperti mereka, semakin kesini aku juga sadar bahwa aku telah jatuh cinta kepada seseorang di dalam mimpi.
“ah mungkin aku sudah gila”

#Balik ke awal yuk…
Seperti yang aku bilang diawal, aku ingin bangkit
Aku lelah mengurusi hal cinta-cintaan yang hanya membuatku muak
Kini aku tau prioritasku, sudah tidak ada lagi pemikiran gak enak jadi jomblo dan pengen cepet-cepet punya pacar wkwkw “dasar Bocah”
Aku ingin focus kepada diriku, aku ingin mengwujudkan mimpi kecilku terlebih dahulu, mungkin setelah itu aku akan kembali memikirkannya atau aku membuat tujuan baru untuk diriku sendiri.
Aku tau kini dihatiku hanya ada dia, dan selama dia masih ada dalam hatiku adalah hal mustahil untuk orang lain bisa menggantikannya, jadi buat apa aku pendekatan ke orang lain? Lebih baik aku mencari banyak kesibukan yang bisa membuatku lupa dan perlahan pulih. Dan memulainya lagi diwaktu yang tepat.

Mungkin kalian bertanya Tanya, Mimpi? Jadi lu orang gila yang jatuh cinta pada sesok yang tidak hanya? Pada sosok yang hanya menjadi bunga tidur?
Ya gak lah bambank!!!
Dia nyata, ada di dunia nyata, bahkan dia dekat, hampir setiap hari raganya ada di dekatku, namun tidak dengan hati dan pikirannya yang bahkan mungkin tidak pernah mengharapkanku ada
Jadi ku putuskan untuk menyebutnya mimpi karena bersamanya hanyalah mimpi bagiku, meskipun memang benar kita pernah dekat, lalu hilang….


Comments

Popular posts from this blog

Tentang Seorang Perempuan "Trivia : Blue & Grey"

Hi welcome back “” First of all ini adalah tulisan yang dibuat di tahun 2022 namun hanya tersimpan rapi di draf dan baru dibuka lagi di tahun 2024, setelah di baca i guest ini perlu sedikit di edit karna situasinya sudah berubah, sedikit. So yahh here what i want to say without saying what the problem is.  "Blue & Grey” Hari itu hujan Seseorang menggantikanku menangis Saat hujan duniaku menari, aku bernyanyi sendiri, hanya ingin lebih bahagia. Bisakah kau melihat ku?  Aku terkunci disini, didalam pikiran ku, dalam asumsiku Karena aku Biru dan Abu-abu Diatas keraguan yang sulit di patahkan Sesak, ruang hampa itu sudah penuh  Tidak ingin lagi berbagai dunia  Banyak bicara bukan berarti sudah mengatakan yang ingin dikatakan, apalagi yang memilih diam Muncul tidak terlambat satu menit pun Menantang keegoisan yang tak mau dikalahkan  Tapi aku kalah… Sekali lagi hemat kata lebih dari hemat uang Mungkin orang itu juga sama dengan dirinya Bukankah hanya perlu menjad...

Tentang Seorang Perempuan "Me, Myself & I"

 Hai... Pertama yang ingin aku jelaskan, Aku tidak suka memperhatikan orang lain, kecuali ada sesuatu dari mereka yang berhubungan dengan ku, atau suatu hal yang tidak biasa dari mereka, ya  aku suka menaruh perhatian hanya pada sesuatu yang menarik bagiku, mulai dari pengalaman orang disekitar ku, suatu kejadian yang aku lihat secara langsung, buku-buku serta artikel yang aku baca dan penomena-penomena tentang remaja khususnya masalah percintaan yang aku temui di sosial media, yang pada akhirnya menbuatku menuliskan beberapa cerita dengan judul "Tentang Seorang Perempuan" dalam blog pribadiku. Sejauh ini aku sudah menuliskan beberapa part tentang itu, mungkin kata-katanya sulit untuk dipahami orang lain, ya aku sengaja membiarkan pembaca ku menentukan arah pemikirannya sendiri. jika biasanya "Tentang Seorang Perempuan" ditulis berdasarkan beberapa variabel external yang aku temui, kali ini aku ingin menulis tentang diriku sendiri, dan kali ini aku tidak ingin berbi...

Ruang Senja

Ruang Senja, Senja yang indah, senja yang membisikiku tentang bagaimana aku harus mengungkapkan perasaan ku, dan bagaimana aku menceritakan kisahku dengan kata-kata yang hanya aku dan senja yang mengerti. Ini kisahku, sepenggal cerita tentang aku dan dunia ku yang tak ingin ku ungkap dengan jelas namun perlu aku tegaskan kepada diriku. “Setiap sudut punya pandangannya masing-masing Dan Setiap pandangan punya batasannya sendiri. Setiap ruang memang harus diisi, dan setiap pilihan harus ada yang memilih. Aku dan kamu Kita punya sudut pandang dan pilihan yang berbeda, kita juga punya cara yang berbeda dalam memandang dan memilih suatu hal, tapi bukan berarti salah satu dari kita itu salah. Karena setiap jalan punya penggunanya sendiri.” “Teruntuk kalian yang tak tergambarkan Aku memang berbeda, aku bukan dia yang cantik, dia yang humble, dia yang pintar, dia yang istimewa, dia yang selalu tertawa, dia yang pekeja keras, dia yang baik, dia yang unik, aku bukan ...