Ini tidak akan mudah dipahami, perkara seseorang perempuan yang meninggalkan, mengambil keputusan yang tidak mudah yang dia rasa bukan yang terbaik karena ia tak pernah tau apa yang sebenarnya baik untuk dirinya sendiri.
Tentang seseorang perempuan yang mulai melihat kedepan dan bukan hanya memikirkan nyaman dimasa sekarang, ia tak bermaksud mempermainkan, hanya saja pernah mencoba melupakan luka dengan mencari kebahagiaan baru. hingga pada titik ia sadar, bahwa ia salah, bahagianya bukan hanya tentang bercengkrama pergi keberbagai tempat baru, makan enak, atau nongkrong sana-sini. bahagianya juga tentang ketenangan hati, pikiran, dan mentalnya.
Setelah ia meninggalkan, ia tau bahagia yang ia harapkan tidak akan ia dapatkan dengan cepat, namun ia tetap memilih meninggalkan, karena anak perempuan itu sedang mencoba menjadi dewasa dalam hal menangani perasaannya. ya saya rasa ia cukup dewasa dengan kehidupan profesionalnya tetapi tidak dengan urusan hati. disinilah kisahnya dimulai....
Semesta mempertemukan anak perempuan tersebut dengan seseorang yang memperlakukannya lebih baik dari pada seseorang yang dulu meninggalkannya, ia sadar
"Kita sebagai manusia tidak bisa melupakan sebuah kenangan dan rasa suka kita terhadap seseorang dengan baik, tetapi kita bisa menggantikannya dengan kenangan baru yang lebih indah, dan menemukan seseorang yang akan kita kita sukai melebihi rasa suka kita terdahap orang sebelumnya".
Dan ia mencobanya....
Dalam proses mengusahakan kebahagiaan barunya, entah mengapa meskipun orang baik tersebut terlampau baik untuknya, sosok tersebut tidaklah sempurna, sama halnya dengan perempuan itu, ia juga memiliki kekurangan yang membuat perempuannya harus masih berusaha untuk menerimanya, namun ada hal yang membuat anak perempuan tersebut tidak bisa yakin dengan pilihannya. pemikiran berulang yang tak kunjung menemukan keteguhan hati, masih mencoba menjalani, hingga suatu hari ia sampai pada titik dimana ia bertemu kembali dengan seseorang yang menghancurkan pertahanan yang telah iabangun cukup lama namun tidak cukup kokoh, moment tersebut menyadarkannya bahwa dulu ia begitu tidak memahami hatinya sehingga terlambat meyadari bahwa ia bukan hanya sekedar menyukai tapi mencintai sosok tersebut dan hatinya tidak pernah benar-benar berpindah sejak 1 setengah tahun lalu, kenangan yang baru ia buat tidak pernah lebih mengesankan dari kenangan yang dulu ia buat dengan masa lalunya. padahal jika dihitung jumlahnya orang dimasa lalunya ini kalah telak, namun jika dilihat kualitasnya maka itu akan menjadi jawaban mengapa hal tersebut menjadi terasa lebih mengesankan dan membekas.
Hari dimana pertahanannya hancur, adalah titik balik dari pertahannya lainnya yang juga segera hancur. ya, tanpa kenyakinan dan hanya bermodalkan hati yang kini tau siapa pemilik aslinya, anak perempuan tersebut melepaskan ikatannya, walau kembali lagi ia sudah tau ikatan baru pun tidak mungkin akan terjalin kembali dengan seseorang yang sebenarnya tak pernah menatap kearahnya. namun setidaknya kini ia tidak harus merasa membohongi dirisendiri dan mengorbankan orang lain lebih lama lagi atas keegoisan hatinya yang ingin ditemani tetapi tidak memberi balasan rasa yang setimpal.
Meskipun hatinya tidak disitu namun tetap saja melepaskan bukannya perkara yang mudah, melewati sepanjang jalan yang dulu dilewati berdua dan kini harus dilewati sendiri, notifikasi yang mulai sepi, playlist lagu yang berubah menjadi pameran musik galau, kebiasaan lama yang harus dihilangkan, memulai kembali dengan mengandalkan diri sendiri, ya anak perempuan itu sadar betul bahwa meskipun ia tidak tau apakah keputusannya adalah yang terbaik atau tidak ia tidak boleh menyerah terhadap rasa sepi dan galau yang tengah ia hadapi, berhenti memikirkan hal yang menguras tenaga dan fokus terhadap diri sendiri.
Kini anak perempuan tersebut mencoba menjalani hari-harinya dengan lebih baik, selalu tersenyum dan tertawa dihadapan teman-temannya dan bahkan dihadapan orang yang membuatnya begitu tidak jelas ini, seakan-akan ingin menunjukan bahwa ia bahagia tanpa orang tersebut, walau saat ia kembali kerumah dan menyendiri, malam pun tau apa yang ada dipikirannya lalu menterjemahkannya dalam bentuk mimpi. Tidak akan kalah, perempuan tersebut benar-benar ingin menempatkan dirinya di posisi terbaiknya, kini sepajang hari ia mengerjakan semua hal-hal yang ia sukai, seperti membaca buku, menulis cerita, dan tentunya menonton drama korea yang menjadi favoritnya, dan bahakan dihari liburnya ia bermalas-malasan 1 hari penuh di tempat tidur dengan ponsel dan sosial media yang ia miliki, membeli berbagai makanan favoritnya dan sepertinya ia mulai nyaman kembali dengan dunianya sendiri. Lalu jika kau bertanya mengenai perasaannya terhadap seseorang yang tidak pernah menatapnya? maka sepertinya aku berani mengatakan bahwa kini ia sedang merencanakan untuk mengambil langkah tegas terhadap dirinya sendiri. Menghindar, berhenti mencari tau, dan MENGHILANG walau sepertinya memang anak perempuan tersebut tidak pernah terlihat dimata laki-laki itu. Wushhh.....
#see u on next Chapter dari sudup pandang yang lain.
Comments
Post a Comment