Sebuah narasi yang bersuara dikepala saat Bali ku hening :
Hipotesis
Kesalahanku berpikir bahwa dunia ini sempit
Kesalahanku berpikir bahwa masa depan tidak menjanjikan ku sesuatu yang lebih baik
Kesalahanku tidak mempercayai bahwa di dunia ini ada yang namanya takdir
Kesalahanku menjalani hidup seperti sebentar lagi aku tiada.
Sesuatu yang tidak aku inginkan, melepaskan
Sesuatu yang tidak aku sesali, melepaskan
Sesuatu yang tidak membiarkan ku tenang, penyesalan
Sesuatu yang tidak lagi mengusik ku, penyesalan
Ini tentang apa yang aku lakukan
Ini tentang bagaimana aku menjalani
Tentang mengapa harus dibicarakan
Tentang kenapa harus aku yang mengalami
Bukankah akhir terlalu pilu untuk awal yang baik
Bukankah ini terlalu sendu untuk tawa yang lepas
Tidakkah terlalu mengerikan untuk dibayangkan?
Faktanya aku telah berjalan tanpa pernah membayangkan.
Jangan membenci, Jangan menyalahkan
Jangan dimasukan ke hati, Jangan juga di publikasi
Perdebatan di dalam pikiran sendiri
tidak akan dimenangkan oleh orang lain
Lebih peduli, ada senyum yang perlu di lindungi
Lebih peka, ada hati yang detaknya sering tak seirama
Tidak perlu seseorang, tidak juga pengakuan
Kamu berharga, udara selalu mengisi hari-hari mu
Kamu layak dicintai, angin selalu memelukmu dari belakang
Kamu hebat, bahkan hujan turun menemani mu jika sampai kau menangis.
Kemungkinan, apakah itu benar adanya?
Haruskah menghilang begitu saja
Haruskah pura pura tidak terjadi
Memangnya selemah itu? Apa iya sekuat itu?
Mimpi buruk berarti tubuh kita menangkap sinyal stress yang berlebih
Mimpi indah berarti alam bawah sadar sedang menghibur kesedihan kita
Tidur yang baik adalah tidur tanpa bermimpi, hidup yang baik adalah hidup mengejar mimpi
Mungkinkah ? Mimpiku menjadi nyata
Comments
Post a Comment